Peranan Desain Grafis
Desain Grafis adalah keahlian Menyusun dan merancang unsur visual menjadi informasi yang dimengerti oleh public/masyarakat. Desain Grafis adalah ilmu yang mempelajari dan mengembangkan Bahasa visual, salah satunya untuk keperluan informasi dan komunikasi.
Peranan desain grafis pada media, yaitu agar pesan dapat efektif dipahami, diterima, dan dapat mengubah sikap sasaran (audience) sesuai tujuan pemasaran.
Peran desainer grafis sangat penting karena:
1. Menyampaikan Pesan dengan Bentuk Visual yang Kreatif
Misal, suatu perusahaan mengeluarkan sebuah iklan untuk majalah, akan tetapi desain dan juga teksnya sangat buruk, tentu akan terkesan bahwa perusahaan tersebut tidak profesional. Nah, di sinilah peran desainer grafis dibutuhkan. Seorang desainer grafis dapat mengolah kreativitas dan menuangkannya melalui visualisasi yang menarik agar bisa ‘berbicara’ langsung kepada target dan segmen yang telah ditetapkan.
2. Kontennya akan Lebih Efektif dan Efisien
Efisiensi dalam desain adalah melakukan proses desain dengan benar. Sedangkan dalam hal efektivitasnya adalah proses desain yang benar. Desain grafis dapat mendorong dan mengasah kebutuhan klien serta manfaatnya untuk mereka. Peran desainer dibutuhkan untuk pembuatan keputusan yang esensial dalam proses desain agar perusahaan mampu mencapai tujuannya.
3. Desainer Grafis Dapat Lebih Menghemat Waktu
Coba bayangkan ada perusahaan yang mau bikin logo, banner, kartu nama, dan balliho. Tentu tidak akan banyak waktu mereka untuk mendesain, terlebih lagi kalo perusahaan itu tidak memiliki orang yang kompeten di bidang desain. Tentu dengan memperkerjakan seorang desainer grafis akan lebih menghemat waktu sehingga konten dapat disampaikan dengan lebih cepat.
4. Desainer Grafis Paham Prinsip dan Elemen Desain
Mungkin sebagian dari kita ada yang mulai mendesain iseng-iseng atau mengerjakan project desain dari teman atau kerabatmu. Namun, seorang desainer grafis harus memahami dulu dasar-dasar ilmunya, diantaranya elemen dan prinsip desain. Mengapa? Karena seorang desainer grafis harus paham bagaimana sebuah keseimbangan dan proporsi ketika mendesain poster. Apa tujuan dari poster tersebut yang mau ditekankan sehingga membentuk kesatuan desainnya. Seorang desainer juga harus paham kombinasi warna yang sesuai untuk digunakan agar nilai estetikanya tetap ada. Oleh karena itu, dibutuhkan peran desainer grafis yang tahu tentang prinsip dan elemen desain agar dapat mendesain secara professional.
5. Desainer Grafis Menentukan Desain Branding yang Baik
Jika desain logomu terlihat “mirip” atau “meniru” logo yang sejenis, bagaimana mungkin calon pelanggan yakin terhadap produkmu? Jika desain website tidak profesional dan terlihat asal-asalan bagaimana mungkin kamu mendapatkan klien? Seorang desainer grafis yang profesional dapat membantu mengembangkan desain branding yang sesuai dengan jasa dan produk perusahaanmu. Mereka tahu arti sebuah warna, bentuk/lambang, dan bagaimana menyatukan elemen yang tepat untuk menimbulkan kesan yang tepat bagi bisnis/perusahaan.
Proses Perancangan Desain Grafis
Sebelum sebuah produk grafis dibuat dan ditampilkan kepadaaudience, terdapat sebuah alur proses perancangan yang melibatkan beberapa komponen. Secara umum konponen-komponen yang terlibat dalam perancangan grafis grafis mulai dari media, data, visualisasi dan alat produksi. Bagan perancangan grafis secara umum adalah sebagai berikut:
1. Konsep
Konsep adalah sebuah pemikiran atau gagasan yang berupa tujuan/ maksud, sasaran atau segment pasar yang dituju (audience) yang berasal dari desainer atau klien yang akan mendasari dalam perancangan dan pembuatan desain grafis.
2. Media
Media adalah sebuah alat yang penyampai pesan, media bisa berupa cetak dan elektronik. Agar pesan yang disampaikan tepat kepada sasaran atau audien diperlukan sebuah media yang tepat. Beberapa jenis media yang menjadi sumber penghasilan dari desain grafis antara lain poster, pamflet, brosur, koran, majalah, baliho untuk media cetak dan televisi, website, blog untuk media elektronik.
3. Ide atau gagasan
Sebagai seorang desainn grafis profesional ia harus kaya akan ide. Ide-ide tersebut tidak bisa muncul begitu saja, tetapi harus dicari dengan cara melihat, membaca, sehingga dia memiliki wawasan yang luas dan dapat menerapkan idenya kedalam desain visual. Ide-ide kreatif biasanya berasal dari pemikiran-pemikiran yang melampau batas.
4. Persiapan data
Berbagai data harus kita kumpulkan dan dipilah sebelum diolah menjadi produk grafis. Data-data tersebut bisa berupa data teks yang berupa informasi atau pesan yang disampaiakan sampai data visual seperti foto atau ilustrasi. Untuk menjadi desain yang menarik dan memiliki estetika .Maka tugas seorang desain grafis adalah mengolah, menggabungkan, menata menjadi suatu kesatuan yang utuh sehingga audien menjadi mudah menangkap pesan yang disampaikan. Tujuan dari desain grafis adalah mengkomunikasikan karya secara visual sehingga jangan sampai estetika mngorbankan informasi yang disampaikan.
5. Visualisasi
Berbagai komponen yang masuk kedalam visualisasi antara lain warna, layout, finishing. Komponen-komponen diatas saling melengkapi untuk menampilkan desain yang menarik dan informatif. Kepaduan antara komponen tersebut akan menentukan keefektifan suatu desan dalam menyampaikan informasi. Warna adalah komponen utama dalam desain. Dengan warna orang bisa memperepsikan sesuatu atau informasi yang diterima. Setelah memiliki tujuan dan sasaran maka dua kedua komponen diatas akan menjadi panduan kita dalam menentukan pemilihan warna dari produk grafis yang akan dibuat
6. Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu diproofing (print preview sebeum cetak mesin). Jika warna dan komposisi lain tidak ada kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak. Proses ini bukan ukuran baku, kadang ada yang mendesain dari layout, data diatur belakangan. Tetapi biasanya konsep dipikirkan pertama kali. Jika anda memikirkan konsep diurutan terakhir bisa jadi desain anda menjadi ‘pembenaran’ dari hal yang salah.
Komentar
Posting Komentar