Komponen Desain Grafis
Prinsip Prinsip Dasar Desain Grafis
Kesatuan (Unity)
Unity adalah ukuran seberapa baik setiap elemen dari sebuah desain bekerja sama dalam menciptakan keselarasan atau keserasian. Prinsip unity dapat membantu semua elemen bersatu padu dan menghasilkan tema yang kuat, serta menciptakan sebuah hubungan yang saling mengikat.
Proporsi (Proportion)
Pada dasarnya, proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi merupakan perbandingan antara bentuk elemen besar dengan elemen kecil. Proporsi menyangkut hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain atau bagian dengan keseluruhan, atau antara satu obyek dan obyek yang lainnya.
Proporsi yang tidak tepat, akan membuat sebuah desain menjadi tidak enak dipandang. Semua unsur yang terdapat pada sebuah karya desain, harus ditata proporsi setiap unsurnya sedemikian rupa, mulai dari garis, bidang, bentuk, warna dan seterusnya. Dalam desain grafis, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah yang diletakkan pada ruang sempit.
Irama (Rhythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk-bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedauan, dan lain-lain. Dalam desain grafis irama merupakan pengulangan unsur visual dengan jarak tertentu yang menciptakan pola atau tekstur pada desain. Pengulangan (mengulangi unsur serupa dengan cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk menciptakan visual ritme.
Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam sebuah karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan, sifat unggul dan istimewa ini menjadikan suatu unsur sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Conter Of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebera tujuan, yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan, dan untuk memecah keberaturan, biasanya ditengarahi dengan emphasis.
Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. “menarik” atau “indah” bisa dinilai dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Anda bisa tertarik dengan (calon) pasang bisa karena pandangan pertama (mata) atau kepribadiannya (hati). Desain bisa menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.
Komponen Desain Grafis
Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur/ komponen dalam desain grafis, antara lain :
- garis
- bentuk
- warna,tekstur,dan cahaya
- ilustrasi/gambar
- huruf/tipografi
- ruang(space)
GARIS
Dalam desain grafis, garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memenjang. Garis disoftware grafis komputer sering disebut outline(coreldraw), countour, atau stroke (adobe photoshop). Setiap jenis garis memiliki karakter atau suasanan yang berbeda.
Setiap garis menimbulkan kesan psikologis / persepsi tersendiri. Misal garis yang berbentuk ‘S’. Sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus, dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk ‘Z’ terkesan tegas dan kaku. Perasaan ini terjadi karena kita menyamakan dengan bentuk lengkungan seperti bentuk tubuh seksi atau ombak dilaut.
Garis secara orientasi, terdiri dari :
- Garis lurus horizontal, memberi kesan : sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak
- Garis lurus vertikal, memberi kesan : stabilitas, kekuatan, atau kemegahan
- Garis lurus miring diagonal, memberi kesan : tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika
- Garis melengkung (kurva), memberi kesan : keanggunan dan halus
Kombinasi garis-garis tersebut akan menghasilkan garis-garis lain sebagai berikut:
Kombinasi garis horizontal dan vertikal, memberi kesan : formal, kokoh, tegas
Kombinasi garis diagonal, memberi kesan : konflik, perang, benci, larangan
BENTUK
Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti tersendiri. Tergantung budaya, geografis, dan lain lain. Contoh ; segitiga bisa melambangkan konsep trinitas(ayah, ibu, anak) tetapi dimesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).
ILUSTRASI
Gambar didesain grafis bisa terbagi dari jenis metodenya
> Manual
Manual / hand drawing / gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas, cat, spidol dll.cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide karikatur, komik, lukisan, dll. Untuk memindahkan ke dalam format digital perlu alat seperti scanner atau foto digital
> Computerized
Menggunakan komputer anda dapat membuat gambar secara vektor (coreldraw) atau bitmap (adobe photoshop) format vektor yang terdiri dari koordinat koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar dari line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto
WARNA
Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.
RUANG
Dengan ruang kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dll.
Ukuran tersebut bersifat relatif. “BESAR” menurut anda belum tentu sama dengan “Besar” menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembandingan.
Jika kamar penuh dengan barang, tentu kita sulit bergerak karena perlu ruang sirkulasi. Begitu pula dalam desain grafis, kita memerlukan ruang dalam desain grafis untuk menempatkan komponen grafis seperti gambar, teks dll. Tetapi jangan sampai menghabiskan ruang desain, dengan demikian ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat atau ruang yang harus diisi, justru ruang kosong adalah komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut desain kita terlihat lebih mudah
Komentar
Posting Komentar