Adat Siraman Suku Jawa
Adat Siraman Suku JAWA
Sebelum memasuki gerbang pernikahan, kedua mempelai terlebih dulu akan dibersihkan dan disucikan dengan upacara siraman sebagai bentuk simbolik. Dua suku yang dikenal mempunyai tradisi tersebut, yakni Jawa dan Sunda. Biasanya calon pengantin kerap menjali ritual tersebut sehari atau beberapa hari menjelang hari pernikahan. Banyak yang masih mempercayai usai melaksanakan ritual siraman segala noda di masa lalu akan luruh. Dengan begitu kedua calon pengantin akan kembali bersih menyambut hari baru di kehidupan rumah tangga, layaknya selembar kertas putih tanpa noda.
Siraman Adat Jawa
Urutan teratas sebelum siraman dalam tradisi Jawa, calon mempelai wanita akan melakukan sungkemankepada kedua orang tua. Jika acara tersebut dihadiri kakek nenek, sungkeman lebih dulu ditujukan kepada keduanya, kemudian kepada orang tua. Setelah seluruh persiapan siraman telah tersedia, dilaksanakanlah siraman dengan penyiram pertama sang ayahanda lalu dilanjutkan sang bunda. Orang yang menyiram harus bejumlah ganjil antara tujuh sampai sembilan orang. Penyiram terakhir dilakukan oleh perias. Seusai itu, mempelai wanita dibopong oleh ayah menuju kamar pengantin untuk selanjutnya ngerik. Namun sebelum itu, utusan besan menyerahkan rambut mempelai pria untuk disatukan dengan potongan rambut mempelai wanita. Gabungan guntingan rambut itu lalu dikubur di halaman samping atau belakang rumah. Tanam rikmo bertujuan untuk mengubur semua hal buruk supaya kelak mendapat kebaikan dan kebahagian dalam berumah tangga.
Komentar
Posting Komentar